Senin, 29 Oktober 2012
Animasi Melalui Photoshop
1. Instaal Aplikasi Photoshop pada komputer anda dalam versi cs3 yang saya pakai .
2. Membuka layer atau dokumen baru yang akan kita jadikan lembar kerja kita, kalo dalam kehidupan
namanya sebuah kertas selembar.
3. Setelah membuat suatu lembaran baru yang akan menjadi kertas kerja kita, maka selanjutnya melihat isi layer - layer yang akan dimunculkan pada animasi yang akan bergerak.
4. Setelah itu pilih lah Menu Windows lalu Animasi pada menubar yang ada pada photoshop tersebut.
5. Untuk membuat animasi tahap pertama yaitu tampilan putih tidak terlihat satu elemen pun, dilakukan dengan cara membuka tab “Layers” dan menyembunyikan semua layer kecuali background. Kalau bingung bagaimana cara menyembunyikan layernya, klik saja ikon mata di sebelah kiri tiap layer
6. Setelah semua elemen disembunyikan, selanjutnya kita pindah lagi ke tab “Animation (Frames)”. Sekarang kita atur waktu tampilan pada frame pertama ini. Caranya klik tulisan “0 seconds” lalu pilih satu detik untuk tampilan frame pertama ini. Ini artinya frame ini hanya ditampilkan selama satu detik lalu pindah ke frame selanjutnya.
7. Langkah selanjutnya adalah membuat frame kedua. Caranya klik ikon "duplicates selected frames" di bagian bawah, ikon ini akan menduplikasi frame sebelumnya sebagai frame baru. Atur waktu tampilan frame ini.
8. Untuk menambahkan frame ketiga dan seterusnya, ikuti langkah sebelumnya, tentukan berapa detik waktu tampilan masing-masing frame.
8. Simpan kertas kerja dengan format .gif dengan cara membuka menu file -> save for web and devices -> save -> done. Lalu format .gift karena kalo tidak save for web and devices tidak bisa bergerak dan hanya berupa gambar.
9. Selesai dan Nikmati hasil karya kalian..
Jumat, 19 Oktober 2012
Unsur -Unsur dalam Design Grafis
Unsur Dalam Desain Grafis
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut seperti garis, bentuk, tekstur, ruang, ukuran dan warna. Kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.1. Garis (Line)
Garis adalah gabungan beberpa titik, sehingga terbentuk suatu obyek garis lengkung, lurus ataupun garis yang tidak beraturan. Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
2. Bentuk (Shape)
Kita mengenal suatu benda karena bentuknya, segitiga, lingkaran, bujur sangkar dll. Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
- Huruf (Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb.
- Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).
- Bentuk Nyata (Form) : bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.
3. Tekstur (Texture)
Tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba yang biasa kita kenal dengan istilah tekstur. Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dll.
Minggu, 14 Oktober 2012
Sejarah Grafiika
Pada setiap zaman dalam perkembangan teknologi di kehidupan manusia dan dalam penyampaian informasinya sangat pesat sehingga kita dapat mengenal istilah teknologi grafika dan informasi.
Perkembangan teknologi berlangsung dari masa ke masa, mulai dari masa prasejarah hingga masa sekarang ini dimana kita melangsungkan kehidupan.
Masa-masa Prasejarah :
Pada Tahun 500 sm
Masa ini di tandai dengan pengenalan pada media informasi yang sebelumnya menggunakan lempengan tanah liat. Pada masa ini manusia sudah mengenal media untuk menyimpan informasi yang lebih baik dari serat pohon. Salah satunya adalah serat papayfus yang berasal dari papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Untuk di jadikan media menulis atau media penyampaian pesan pada masa itu. Serat papyrus lebih kuat dan fleksibelitas di bandingkan dengan lempengan tanah sebagai media informasi. Selanjutnya, serat papyrus juga merupakan cikal bakal media yang kita kenal sekarang ini yaitu kertas.
Pada Tahun 2900 sm
Pada tahun 2900 sm bangsa mesir kuno telah menggunakan huruf-huruf HIEROGLIF untuk berkomunikasi dengan orang lain huruf-huruf bieroglif terdiri dari symbol-symbol objek. Seperti perkakas, binatang, dan kapal-kapal. Huruf-huruf hieroglif juga menggunakan symbol-symbol ide dan emosi seperti semuah gerakan. Ketika symbol-symbol hieroglif digambungkan maka atau terciptalah bagai mana cara pengucapannya serta menunjukkan arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini telah maju di bandingkan dengan bangsa sumeria. System menulis juga sudah digunakan oleh dinasti SHANG di cina yang memerintah pada tahun 1766-1050 sm. System menulis modern cina saat ini, yang menggunakan symbol atau karakter untuk masing-masing kata.
Pada Tahun 3000 sm
Tahun 3000 sm bangsa sumeria merupakan bangsa yang pertama kalinya telah dapat menyampaikan pesan dengan sebuah tulisan dengan menggunakan symbol-symbol. Piktograf sebagai huruf simbul atau huruf-huruf tersebut juga mempunyai bentuk dan bunyi yang berbeda. Sehingga tulisan-tulisan tersebut terangkai menjadi sebuah kota. Kalimat dan bahasa yang mempunyai arti.
yang sebagian besarnya sudah merasa nyaman dan sebagiannya lagi masih trus di pakai bahkan trus di teliti dan di kembangkan agar semakin maju.
Massa Modern :
Pada zaman ini, manusia telah mengenal tehnologi penyampaian informasi atau mencetak grafi atas media dengan mesin cetak seperti yang kita kenal sekarang ini.
Teknologi cetak konvisional
Kemajuan bidang tehnologi informasi dan komunikasi berjalan dengan begitu cepat. Dalam dunia
grafikapun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Teknologi cetak konvisional dengan acuan.
Cetak permanenpun kini sudah mencapai tahapan yang luar biasa. Disamping itu juga, teknologi
Kemajuan teknologi informasi sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan teknologi cetak
mencetak, sehingga di mana pun kita berada selalu menatap dan menggunakan barang cetakan,
misalnya: uang, meterai, prangko, surat kabar, majalah, buku, brosur, folder, poster, spanduk,
company profile, formulir, ticket, kemasan (kertas, karton, kaleng, plastic, dll) sampai pada surat
surat berharga yang dipergunakan pada bank-bank, dan sangat banyak jenis, bentuk, jumlah barang
cetakan di masyarakat.
Semakin banyak jumlah manusia, semakin meningkat sosial ekonomi, semakin tinggi pendidikan dan
kebudayaan suatu bangsa akan semakin banyak memerlukan barang cetakan sebagai sarana
komunikasi, alat pembayaran, sebagai pembungkus, dan fungsi-fungsi lain.
Perkembangan terakhir di bidang teknologi produksi grafika sebagai usaha untuk melayani tuntutan pemesan yang semakin cepat dan kritis adalah munculnya “teknik cetak jarak jauh, instant printing dan yang terakhir print on demand”
Waspada Wifi
06.08
No comments
Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal
sebagai jaringan lokal nirkabel semakin populer terutama di
negara-negara maju dan berkembang. Dengan wi-fi orang bisa masuk ke
jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer
ke line telepon.
Memang enak ya kalau kitaberada di lingkungan yang ada wi-fi nya. Tapi selidik punya selidik siyal wi-fi berpengaruh juga terhadap tubuh kita. Mau tahu?
Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan?
Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.
Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam pernyataannya pada BBC, Senin (21/05), Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: "Radiasi elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.
"Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama."
Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.
Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.
"Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave."
Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan.
Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.
"Gelombang radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih, namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti transmisi wi-fi bagi kesehatan.
Hal tersebut didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan: "Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.
"Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua radiasi elektro magnetik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh," tambah Sperrin yang mengatakan sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berarrti akan dampak negatif wi-fi.
Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.
Memang enak ya kalau kitaberada di lingkungan yang ada wi-fi nya. Tapi selidik punya selidik siyal wi-fi berpengaruh juga terhadap tubuh kita. Mau tahu?
Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan?
Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.
Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam pernyataannya pada BBC, Senin (21/05), Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: "Radiasi elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.
"Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama."
Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.
Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.
"Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave."
Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan.
Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.
"Gelombang radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih, namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti transmisi wi-fi bagi kesehatan.
Hal tersebut didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan: "Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.
"Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua radiasi elektro magnetik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh," tambah Sperrin yang mengatakan sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berarrti akan dampak negatif wi-fi.
Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.
Langganan:
Postingan (Atom)